Senin, 31 Oktober 2011

Konflik Organisasi 3

Sumber-sumber konflik organisasional dapat diuraikan sebagai berikut :


  1. Kebutuhan untuk membagi sumber daya - sumber daya yang terbatas. Bila setiap satuan dalam suatu organisasi mempunyai sumber daya terbatas, masalah bagaimana membaginya merupakan konflik potensial. Sumber daya - sumber daya tersebut harus dialokasikan, sehingga beberapa kelompok tidak akan mendapatkan lebih sedikit daripada yang mereka inginkan. Konflik dapat timbul karena kelompok-kelompok organisasi bersaing untuk memperebutkan bagian terbesar  sumber daya yang tersedia.
  2. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan. Seperti telah kita ketahui, kelompok organisasi cenderung menjadi terspesialisasi atau dibedakan karena mereka mengembangkan berbagai tujuan, tugas dan personalia yang tidak sama. Perbedaan ini sering mengakibatkan konflik kepentingan atau prioritas, meskipun tujuan organisasi sebagai keseluruhan telah disetujui. Sebagai contoh, departemen penjualan mungkin menginginkan penetapan harga rendah untuk menarik lebih banyak pelanggan, sedangkan departemen produksi mungkin menginginkan harga lebih tinggi untuk menutupi biaya-biaya produksi. Karena para anggota setiap departemen mengembangkan berbagai tujuan yang berbeda-beda, mereka sering menghadapi kesulitan untuk menyetujui program-program kegiatan.
  3. Saling ketergantungan  kegiatan kerja. Saling ketergantungan kerja ada bila dua atau lebih kelompok saling tergantung satu sama lain untuk menyelesaikan tugas repetitif mereka. Dalam kasus seperti ini seberapa besar potensi konflik atau kooperasi sangat tergantung pada cara situasi tersebut dikelola. Kadang-kadang konflik muncul bila seluruh kelompok yang terlibat diberi terlalu banyak pekerjaan.
  4. Perbedaan nilai-nilai atau persepsi. Perbedaan tujuan diantara para anggota berbagai satuan dalam organisasi sering berkaitan dengan berbagai perbedaan sikap dan persepsi yang dapat menimbulkan konflik. Sebagai contoh, para manajer tingkat atas yang terlibat dengan pertimbangan jangka panjang hubungan manajemen-serikat buruh, mungkin malah mencoba untuk membatasi fleksibilitas para penyelia lini pertama.
  5. Kemenduaan organisasional. Konflik antar kelompok dapat juga berasal dari tanggungjwab kerja yang dirumuskan secara mendua dan tujuan yang tidak jelas. Seorang manajer mungkin mencoba untuk memperluas peranan kelompok kerjanya, usaha ini biasanya akan menstimulasi para manajer lain untuk mempertahankan ladang mereka.
  6. Gaya-gaya individual. Banyak orang menyukai konflik, debat dan argumentasi dan bila hal ini dapat dikendalikan maka dapat menstimulasi para anggota organisasi untuk meningkatkan prestasi. Tetapi bila hal itu mengarah pada peperangan, akan menimbulkan konflik. Pada umumnya, potensi konflik antar kelompok adalah paling tinggi bila para anggota kelompok sangat berbeda dalam ciri-ciri seperti sikap kerja, umur dan pendidikan.

Konflik Organisasi 2

Dalam kehidupan organisasi, konflik juga dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasar hal ini, kita mengenal lima jenis konflik :

  1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya, bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih daripada kemampuannya.
  2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian. Konflik ini juga berasal dari adanya konflik antar peranan (seperti manager dan bawahan).
  3. Konflik antara individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma-norma kelompok.
  4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok.
  5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi dan jasa, harga-harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.

Konflik Organisasi 1

Jenis-jenis Konflik

Konflik yang sering terjadi dalam suatu organisasi masyarakat menimbulkan banyaknya jenis-jenis konflik karena perbedaan konflik itu sendiri. Adapun mengenai jenis-jenis konflik, ada beberapa orang yang mengelompokkan konflik menjadi sebagai berikut :

  1. Konflik peranan yang terjadi dalam diri seseorang (person role conflict), dimana peraturan yang berlaku tidak dapat diterima oleh seseorang sehingga orang itu memilih untuk tidak melaksanakan sesuatu sesuai dengan peraturan yang berlaku tersebut.
  2. Konflik antar peranan (inter-role conflict), dimana orang menghadapi persoalan karena dia menjabat dua atau lebih fungsi yang saling bertentangan. Misalnya saja anggota serikat pekerja yang juga pengawas atau mandor perusahaan.
  3. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intersender conflict), misalnya saja dekan suatu fakultas harus memenuhi permintaan yang berlainan dari para ketua jurusan.
  4. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict).