Minggu, 09 Januari 2011

Pelembagaan Agama

Setiap agama mempunyai lembaga sendiri yang khusus berhubungan dengan agama itu sendiri. Sebagai contoh yaitu, pondok pesantren yang merupakan lembaga pendidikan islam, didalam pondok pesantren diajarkan semua ajaran tentang islam. Mulai dari membaca al-qur’an, menanamkan akhlak yang baik, belajar bagaimana caranya wudhu dan sholat, dan sebagainya.

Pondok pesantren adalah sekolah Islam berasrama yang terdapat di Indonesia. Pendidikan di dalam pesantren bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang al-Qur'an dan Sunnah Rasul, dengan mempelajari bahasa Arab dan kaidah-kaidah tata bahasa-bahasa Arab. Para pelajar pesantren (disebut sebagai santri) belajar di sekolah ini, sekaligus tinggal pada asrama yang disediakan oleh pesantren. Institusi sejenis juga terdapat di negara-negara lainnya; misalnya di Malaysia dan Thailand Selatan yang disebut sekolah pondok, serta di India dan Pakistan yang disebut madrasa Islamia. Pondok Pesantren di Indonesia memiliki peran yang sangat besar, baik bagi kemajuan Islam itu sendiri maupun bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Contoh lainnya adalah lembaga dakwah islam Indonesia. Lembaga Dakwah Islam Indonesia disingkat LDII adalah sebuah organisasi Islam di Indonesia. Pada kurun waktu 13 Januari 1972 sampai tahun 1990, organisasi ini bernama LEMKARI. Pada tahun 1990 saat berlangsungnya Musyawarah Besar LEMKARI ke IV di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, oleh Rudini, Menteri Dalam Negeri saat itu, organisasi ini diubah namanya menjadi LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) dengan alasan agar namanya tak tertukar dengan Lembaga Karatedo Indonesia yang juga memakai nama LEMKARI. LDII memiliki perwakilan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di setiap provinsi di Indonesia, 407 DPD Kota/Kabupaten, 4500 Pengurus Cabang (PC) dan ribuan masjid yang tersebar di seluruh Indonesia. Ketua Umum LDII saat ini adalah Prof.Riset.Dr.Ir. KH. Abdullah Syam, MSc.




Nama   : Anggriana Pradita
NPM   : 10110849
Kelas   : 1ka31
Mata kuliah  : Softskill ISD

Sabtu, 08 Januari 2011

Agama, Konflik, dan Masyarakat

Agama berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. Sedangkan Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Antara agama, konflik, dan masyarakat memiliki hubungan yang erat satu dengan yang lainnya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Dalam agama banyak berbagai macam konflik yang dapat terjadi. Sebagai contoh yaitu konflik agama jelang pemilu. Menjelang pelaksanaan pemilu 2009 semua partai diimbau untuk ikut memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Pendidikan itu diperlukan agar dalam pemilu tidak menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. “Sebaiknya mencegah penggunaan simbol-simbol agama dalam politik praktis agar tidak menimbulkan perpecahan,” kata ketua komisi kerukunan Umat beragama Majelus Ulama Indonesia, Slamet Efendi Yusuf, dalam diskusi “Antisipasi Konflik Umat Beragama Menjelang Pemilu 2009,” di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Menurut Slamet, pemilu memang sebagai instrumen politik tentu saja sarat dengan muatan kepentingan dan konflik. Namun, bila terjadi konflik dan kekerasan dalam politik Indonesia, itu akan mencederai proses demokrasi. Karena itu, pemerintah harus segera menyelesaikan konflik apa saja yang menjadi akar dari konflik dan kekerasan pada masyarakat. “Kalau terjadi kekerasan, itu mencerminkan tingkat budaya berdemokrasi masyarakat kita yang masih rendah,” terang dia. Sedangkan pengamat politik dari Reform Institute, Yudi Latif, memperkirakan potensi konflik antar agama menjelang pemilu sangat kecil. Sebab, pada proses pemilu 2009 telah terjadi perubahan paradigma mengenai arti pemilu itu sendiri. Yudi justru menilai, potensi konflik justru terjadi di dalam agama itu sendiri di akar rumput.






Nama   : Anggriana Pradita
NPM   : 10110849
Kelas   : 1ka31
Mata kuliah  : Softskill ISD

Fungsi Agama

Setiap agama mempunyai fungsi yang berbeda-beda satu sama lain. Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti apa yang dihuraikan di bawah:

- Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
Agama dapat dikatakan memberi pandangan kepada manusia, karena agama dapat memberikan penjelasan kepada manusia mengenai dunia yang merupakan bagian dari kehidupan,  serta menjelaskan kedudukan manusia di dalam dunia. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahwa dunia diciptakan oleh Allah SWT dan setiap manusia harus mematuhi perintah dan menjauhi larangan Allah SWT.

- Menjawab berbagai persoalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
Agama dapat menjawab berbagai persoalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia. Contohnya persoalan tentang kehidupan selepas mati, berbagai macam fenomena-fenomena yang terdapat didalam seluruh alam semesta, dan sebagainya. 

- Memberi rasa kebersamaan dalam suatu kelompok manusia.
Agama merupakan salah satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Dalam setiap agama selalu diajarkan bagaimana menghargai satu sama lainnya, saling tolong menolong, dan sebagainya.

Fungsi Sosial Agama
Secara sosiologis, pengaruh agama bisa dilihat dari dua sisi, yaitu pengaruh yang bersifat positif dan pengaruh yang bersifat negative. Pembahasan tentang fungsi agama disini akan dibatasi pada dua hal yaitu agama sebagai faktor integratif dan sekaligus disintegratif bagi masyarakat.

Fungsi Integratif Agama
Peranan sosial agama sebagai faktor integratif bagi masyarakat berarti peran agama dalam menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka. Hal ini dikarenakan nilai-nilai yang mendasari sistem-sistem kewajiban sosial didukung bersama oleh kelompok-kelompok keagamaan sehingga agama menjamin adanya konsensus dalam masyarakat.

Tujuan Agama
Salah satu tujuan agama adalah membentuk jiwa yang berbudipekerti luhur dengan adab yang baik terhadap tuhan-nya maupun lingkungan masyarakat dan sekitarnya. Dengan adanya agama menjadikan hidup kita menjadi lebih bermakna.

Beberapa tujuan agama yaitu :
  • Menegakan kepercayaan manusia hanya kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa (tahuit).
  • Mengatur kehidupan manusia di dunia,agar kehidupan teratur dengan  baik, sehingga dapat mencapai kesejahterahan hidup, lahir dan batin, dunia dan akhirat.
  • Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan hanya kepada Allah.
  • Menyempurnakan akhlak manusia.
  • Sebagai pedoman hidup manusia.
  • Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.



Nama   : Anggriana Pradita
NPM   : 10110849
Kelas   : 1ka31
Mata kuliah  : Softskill ISD

Agama dan masyarakat

Agama sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia diberbagai belahan dunia. Agama sudah sangat melekat dalam diri setiap manusia yang benar-benar mempercayainya, meyakininya dan mengamalkannya dalam kehidupannya. Setiap manusia yang beragama akan merasakan bahwa manusia itu memiliki tujuan atau pedoman hidup dalam kehidupannya. Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.

Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga, yang dapat menciptakan dirinya dan seluruh alam semesta.

Keyakinan ini membawa manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri , yaitu :

·         menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan
·         menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan
·         menjauhi segala larangannya


Masyarakat dan Agama di Indonesia

Di Indonesia terdapat berbagai macam agama, yaitu: agama Islam, Kristen Protestan dan Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Dari berbagai macam agama yang ada di Indonesia sebagian besar menganut agama islam. Sebelumnya, pemerintah Indonesia pernah melarang pemeluk Konghucu melaksanakan agamanya secara terbuka. Namun, melalui Keppress No. 6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut larangan tersebut. Tetapi sampai kini masih banyak penganut ajaran agama Konghucu yang mengalami diskriminasi dari pejabat-pejabat pemerintah. Ada juga penganut agama Yahudi, Saintologi, Raelianisme dan lain-lainnya, meskipun jumlahnya termasuk sedikit.

Selain itu, pada masa pemerintahan Orde Baru juga dikenal Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang ditujukan kepada sebagian orang yang percaya akan keberadaan Tuhan, tetapi bukan pemeluk salah satu dari agama mayoritas.

From : http://id.wikipedia.org/wiki/Agama


Nama   : Anggriana Pradita
NPM   : 10110849
Kelas   : 1ka31
Mata kuliah  : Softskill ISD