Minggu, 06 Mei 2012

Budaya Jepang

Kebudayaan Jepang telah banyak mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Sampai saat ini negara Jepang telah berkembang menjadi negara maju. Namun walaupun telah menjadi negara maju, Jepang tidak meninggalkan dan melupakan kebudayaan yang telah melekat didalam setiap jiwa masyarakatnya sejak dari zaman dahulu. Budaya Jepang memiliki banyak variasi dimulai dari pakaian tradisional, masakan hingga tradisi yang unik seperti ikebana dan lain-lain.

Pakaian Tradisional Jepang

Kimono merupakan pakaian khas tradisional Jepang. Arti harfiah kimono adalah baju atau sesuatu yang dikenakan (ki berarti pakai, mono berarti barang). Pada zaman sekarang kimono berbentuk seperti huruf T, mirip mantel berlengan panjang dan berkerah. Panjang kimono dibuat hingga ke pergelangan kaki. Wanita mengenakan kimono berbentuk baju terusan, sementara pria mengenakan kimono berbentuk setelan. Kerah bagian kanan harus berada dibawah kerah bagian kiri. Sabuk kain yang disebut obi di lilitkan di bagian perut atau pinggang, dan di ikat di bagian punggung. Alas kaki yang digunakan adalah zori atau geta.

Masakan Jepang

Salah satu masakan Jepang yang paling terkenal adalah sushi. Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, dan sayuran mentah atau sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena menggunakan bumbu dari cuka beras, garam, dan gula.

Ikebana

Ikebana merupakan seni merangkai berbagai jenis bunga, rumput-rumputan, dan tanaman dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya. Dalam bahasa Jepang, ikebana dikenal dengan istilah kado (ka yang berarti bunga, dan do yang berarti jalan kehidupan) yang lebih menekankan pada aspek seni untuk mencapai kesempurnaan dalam merangkai bunga. Di dalam ikebana terdapat berbagai macam aliran yang masing-masing mempunyai cara tersendiri dalam merangkai berbagai jenis bunga. Aliran tertentu mengharuskan orang melihat rangkaian bunga tepat dari bagian depan, sedangkan aliran lain mengharuskan orang melihat rangkaian bunga yang berbentuk tiga dimensi sebagai benda dua dimensi saja. Berbeda dengan seni merangkai bunga dari barat yang bersifat dekoratif, ikebana berusaha menciptakan harmoni dalam bentuk linier, ritme, dan warna. Ikebana tidak mementingkan keindahan bunga saja tetapi juga pada aspek pengaturannya menurut garis linier. Bentuk-bentuk ikebana didasarkan pada 3 titik yang mewakili langit, bumi, dan manusia.



Asal-usul ikebana pada zaman kuno, manusia merasakan keanehan yang terdapat pada tanaman dan menganggapnya sebagai suatu misteri. Berbeda dengan binatang yang langsung mati setelah diburu, bunga atau bagian tanaman yang sudah dipetik dari alam bila diperlakukan dengan benar tetap mempertahankan kesegaran sama seperti waktu belum dipetik. Manusia yang senang melihat keanehan yang terjadi kemudian memasukkan bunga tersebut ke dalam vas bunga. Manusia zaman kuno lalu merasa puas karena menganggap dirinya sudah berhasil mengendalikan peristiwa alam yang sebelumnya tidak bisa dikendalikan oleh manusia.





Aurora

Fenomena alam ini seringkali terjadi pada langit malam yang tiba-tiba menjadi terang benderang di belahan bumi bagian utara terutama Alaska. Fenomena ini dikenal dengan nama aurora. Aurora merupakan fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin surya). Aurora biasanya muncul dengan warna hijau, biru, merah, atau lembayung. 



Pada umumnya, cahaya kutub yang sering ditemui berwarna hijau kekuningan. Hal ini dikarenakan bagian partikel yang membawa energi berbenturan dengan molekul oksigen yang hanya berjarak 20 km dari permukaan bumi. Ketika molekul nitrogen mendapat benturan partikel akan memancarkan cahaya ungu kemerahan. Nitrogen akan memancarkan cahaya biru. Sedangkan nitrogen netral akan memancarkan cahaya merah. Karena itu, orang-orang baru dapat melihat garis cahaya merah, biru, hijau, dan ungu yang berseling-seling menyelimuti angkasa. Bahkan aurora yang indah memperlihatkan bentuk yang selalu berubah, ada yang berbentuk tirai, pita, busur, dan berbagai macam bentuk lainnya. Suhu yang rendah dan langit yang cerah dapat menjadi faktor yang menyebabkan munculnya aurora.

Di bumi, aurora terjadi di daerah kutub utara dan kutub selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah utara dikenal dengan nama Aurora Borealis. Ini karena di Eropa sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora ini selalu terjadi di antara bulan September, Oktober, Maret, dan April. Sedangkan aurora yang terjadi di daerah sebelah selatan dikenal dengan nama Aurora Australis dan mempunyai sifat-sifat yang serupa. Namun kadang-kadang aurora muncul di  puncak gunung di iklim tropis.

Cahaya aurora yang tercipta di udara disebabkan oleh atom-atom dan molekul yang bertumbukan dengan partikel-partikel bermuatan, terutama elektron dan proton yang berasal dari matahari. Partikel-partikel tersebut terlempar dari matahari dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik dan terhisap medan magnet bumi di sekitar kutub utara dan selatan. Warna-warna yang dihasilkan disebabkan benturan partikel dan molekul atau atom yang berbeda. Bagian terpenting dari mekanisme aurora adalah angin matahari, yaitu sebuah aliran partikel yang keluar dari matahari. Angin matahari menggerakkan sejumlah besar listrik di atmosfer. Energi ini akan mempercepat partikel ke atmosfer bagian atas yang kemudian akan bertabrakkan dengan berbagai gas. Hasilnya adalah warna-warna di angkasa yang bergerak-gerak. Tekanan listrik mengeluarkan molekul gas menjadi keadaan energi yang lebih tinggi, yang mengakibatkan lepasnya foton.

Aurora merupakan fenomena yang lazim ditemui didaerah kutub. Bahaya aurora terhadap manusia sampai saat ini belum pernah dibuktikan. Akan tetapi, fenomena ini dapat mengganggu jaringan telekomunikasi. Pengaruh proton-proton yang bertumbukan dengan atom di atmosfer dapat mengganggu penerimaan radio, televisi, dan telegram. Hal ini disebabkan karena saat titik-titik di atmosfer terganggu oleh proton dari matahari, atmosfer tidak lagi menahan sinyal dan memantulkannya ke bumi. Sinyal tersebut diteruskan keluar angkasa. Akibatnya tidak ada sinyal yang diterima radio, televisi, atau telegram. Partikel yang bermuatan dalam angin matahari, magnetometer, dan ionosfer membawa aliran listrik berskala besar. Jika aliran ini berubah didekat bumi, dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik.


Source :


Bunga Teratai

Bunga teratai...
Bunga teratai merupakan bunga atau tanaman air yang cantik dan unik, karena bunga teratai mampu bertahan hidup dipermukaan air yang penuh lumpur. Bunga ini tetap bersih dan indah sekalipun air disekelilingnya kotor dan berlumpur. Bunga ini juga sangat terkenal dan populer di berbagai belahan dunia dan memiliki keistimewaan sebagai inspirasi bagi kaum penyair maupun penggubah lagu.


Teratai adalah tanaman air yang dapat tumbuh di permukaan air yang tenang dan berlumpur seperti di kolam atau rawa-rawa. Daunnya berbentuk bundar yang lebar dengan diameter sekitar 5 sampai 10 cm. Warna bunganya bila putih lebih putih, bila merah lebih merah. Tanaman teratai berasal dari daratan asia, kecuali teratai tropis yang berasal dari Mesir. Bagi pengikut budha, bunga teratai merupakan lambang kesucian. Hal itu tercermin dari banyaknya lukisan dan patung sang budha yang sedang bersemedi di atas bunga teratai.

Banyak kisah mengenai bunga teratai ini. Dari kehidupan teratai dapat diambil sebuah pelajaran yang berharga. Apabila air pasang, teratai akan naik dan bila air surut maka teratai akan turun. Daun teratai yang mengapung di permukaan air tidak pernah kotor sekalipun hidup di air keruh. Bunga yang muncul dari dalam itu tetap bersih dan indah. Akar yang kait-mengait dalam dasar kolam membuat teratai tidak gampang meninggalkan hidupnya. Semua itu melambangkan sikap kematangan, kemapanan, kejuangan dan cinta tanah air yang telah menghidupinya. Bunga teratai mampu menghadapi tantangan dengan apa yang ada disekitarnya.

Pada awalnya, teratai adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di rawa-rawa atau tepian sungai. Namun, saat ini teratai banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias, yang menghiasi kebun dan kolam-kolam agar lebih indah. Daunnya yang berwarna hijau keputihan menjulang tegak seperti perisai, dan bunganya yang harum dan mekar dan mekar sehari penuh adalah beberapa alasan yang menjadikan teratai diminati sebagai tanaman hias.

Teratai memiliki bermacam kegunaan, mulai dari tanaman obat, tanaman hias, bahkan sumber makanan yang lezat dan bergizi tinggi. Di bidang kesehatan semua bagian teratai dapat dimanfaatkan. Mulai dari akar, tunas, biji, bunga, hingga umbinya untuk dapat mengobati berbagai macam penyakit. Akar tanaman teratai dapat mengobati diabetes, karena memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Selain itu bermanfaat juga untuk menjaga keteraturan menstruasi, melancarkan peredaran darah, mencegah sembelit, menurunkan tekanan darah, serta meningkatkan stamina. Tunas teratai berkhasiat melancarkan peredaran darah, membuat tidur nyenyak, mencegah kanker, jantung berdebar, dan gelisah. Daun teratai berguna untuk menambah selera makan, menyadarkan orang yang pingsan, mengobati stroke, menyembuhkan diare, mengobati rasa sakit kepala, menghentikan mimisan, mencegah penyakit beri-beri. Biji teratai dapat mengobati penyakit darah tinggi, meningkatkan fungsi jantung, hati, limpa dan memperbaiki stamina. Bunganya memiliki aroma yang khas. Semerbak wangi bunga teratai mampu menenangkan setiap jiwa yang menghirupnya. Sedangkan umbi teratai, selain rasanya gurih dan lezat dan dapat diolah menjadi berbagai penganan juga berkhasiat untuk mengobati batuk darah, meredakan demam, tekanan darah tinggi, dan wasir.