Minggu, 29 April 2012

Bunga Sakura

Bunga sakura...
Jika mendengar kata "bunga sakura", tentunya pasti akan terlintas dalam pikiran kita dengan negeri Jepang. Memang benar karena di negeri Jepang merupakan tempat asal dari bunga sakura dengan berbagai macam bunga dan berbagai macam warna yang indah. Bunga sakura yang mulai bermekaran menandakan berakhirnya musim dingin yang beku dengan musim semi yang hangat serta mendatangkan keceriaan tersendiri bagi warga Jepang.


Bunga sakura merupakan bunga nasional negeri Jepang yang mekar pada musim semi. Ini merupakan musim bunga terindah di Jepang dan banyak dimanfaatkan oleh orang Jepang untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat. Bunga sakura mulai mekar pada sekitar awal bulan april hingga akhir bulan april yang bertepatan dengan awal masuk sekolah dan masuk kerja di Jepang. Sakura berasal dari kata "saku" (bahasa Jepang) yang artinya mekar, kemudian ditambahkan akhiran yang menyatakan bentuk jamak "ra". Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut juga Cherry Blossoms. Di Jepang, bunga sakura dianggap sebagai pembawa rejeki dan keberuntungan. Pada upacara pernikahan dan perayaan tradisional lainnya, seringkali diharuskan meminum sup bunga sakura yang direbus dengan kelopak bunga sakura dalam sebuah wadah keramik. Kecantikan bunga sakura juga memiliki arti spiritual dan filosofis tentang kehidupan manusia. Bagi orang Jepang bunga sakura menyimbolkan kegembiraan dan kesedihan serta mengingatkan manusia untuk selalu bersyukur dalam menghargai kehidupan.

Periode berbunga pada pohon sakura ini bisa dibilang sangat pendek. Di Jepang dikenal dengan suatu kata kiasan yakni "7 hari bunga sakura", yang artinya bahwa sejak bunga sakura mulai mekar lalu layu kembali waktunya kurang lebih 7 hari, dan sejak bunga sakura pertama mulai mekar hingga seluruh bunganya layu kurang lebih memakan waktu setengah bulan. Pada pohon Sakura tidak hanya menghasilkan bunga sakura yang indah, tetapi juga menghasilkan buah. Buah dari pohon sakura adalah ceri yang dikenal dengan "sakuranbo" oleh orang Jepang. Walaupun bentuknya hampir serupa dengan buah ceri kemasan kaleng, buah ceri yang dihasilkan pohon sakura ukurannya kecil-kecil dan tidak bisa dikonsumsi sama sekali karena rasanya yang pahit. Di Jepang buah ceri produksi dalam negeri hanya dibeli untuk dihadiahkan pada waktu-waktu tertentu atau pada kesempatan istimewa.

Pada setiap mekarnya bunga sakura, keluarga Jepang merayakannya dengan kumpul bersama, minum sake dan menikmati hidangan dibawah pohon sakura. Dan karena ramainya, maka orang Jepang sering berebutan mendapatkan lokasi terbaik untuk melihat bunga sakura. Sehingga sejak malam sebelumnya akan dikirim orang untuk menunggui tempat yang akan dipakai. Perayaan ini dinamakan dengan "Hanami". Hanami berasal dari kata "Hana" yang berarti bunga dan "mi" yang berarti melihat. Jadi hanami dapat diartikan dengan melihat atau memandang bunga. Perayaan hanami merupakan perayaan turun-temurun di masyarakat Jepang. Pada awalnya tradisi ini hanya terbatas untuk kalangan bangsawan saja. Berlanjut ke zaman Heian, hingga akhirnya diperbolehkan untuk kalangan samurai dan khalayak umum sejak zaman Edo. Tokugawa Yoshimune dikenal dengan usahanya yang menanam banyak pohon sakura pada masa itu.

Kini hanami menjadi tradisi yang ditunggu-tunggu dan tidak akan dilewatkan oleh masyarakat Jepang. Dengan adanya hanami maka orang kota di Jepang akan berkesempatan mendatangi taman kota dan berkumpul dan menimbulkan dampak terhadap rasa cinta kepada alam. Pada saat musim sakura mencapai puncaknya, suasananya sangat meriah dan taman-taman akan penuh dengan orang yang datang untuk hanami. Hanami tidak hanya dilakukan pada siang hari, tetapi juga dilakukan pada malam hari atau biasa disebut dengan "Yozakura".


Bunga sakura dapat terlihat dimana-mana di Jepang seperti pada kimono, alat-alat tulis, dan peralatan dapur. Nama-nama jalan di berbagai pelosok di Jepang juga menggunakan nama-nama bunga sakura, tak terkecuali juga stasiun kereta api, nama kota, nama sayuran, teh, sup, dan minuman.

Untuk melihat bunga sakura mekar, kini orang Indonesia tidak perlu lagi pergi jauh-jauh ke Jepang. Karena di Indonesia juga ada bunga sakura. Tepatnya di Kebun Raya Cibodas, kabupaten Cianjur tumbuh bunga sakura. Taman sakura ini telah dibangun sejak 16 April 2007, yang berisi sekitar 400 pohon sakura yang ditanam pada area seluas 5.000 meter persegi dengan ketinggian 1.400 meter diatas permukaan laut. Rata-rata umurnya berkisar antara 4 sampai 5 tahun dengan ketinggian pohon antara 3 sampai 5 meter. Sebelum dibangun taman sakura ini, pohon sakura tumbuh bertebaran di dalam kebun raya cibodas sehingga pengunjung tidak dapat menikmati secara maksimal keindahan bunga sakura yang mekar seperti di Jepang. Namun berbeda dengan negara asalnya, bunga sakura yang tumbuh di Indonesia mulai mekar dan menampilkan keindahannya pada sekitar bulan Januari sampai dengan bulan Februari.


Source :

1 komentar: