Gempa bumi dan tsunami di Kepulauan Mentawai 2010 terjadi pada 25 Oktober 2010 dilepas pantai Sumatera. United States Geological Survey (USGS) menyatakan gempa terjadi pada pukul 21:42 sekitar 150 mil (240 km) sebelah barat Bengkulu, dekat dengan Kepulauan Mentawai.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tsunami. Peringatan kemungkinan tsunami disampaikan, tetapi kemudian dicabut setelah kemungkinan ancaman tsunami berlalu. Juru bicara BMKG menyatakan, gempa bumi dirasakan di kota-kota terdekat, tapi tidak ada kerusakan maupun korban jiwa yang dilaporkan. BMKG menyatakan bahwa gempa bumi terjadi dengan kekuatan 7,2 skala richter. Namun, setelah Peringatan dari BMKG dicabut, Tsunami-pun terjadi setinggi 3-10 Meter dan setidaknya menghilangkan 77 Desa di Kepulauan Mentawai.
Berdasarkan laporan Pacific Tsunami Warning Center, gempa menyebabkan sebuah tsunami, yang dilaporkan melanda Resor Selancar Macaronis di Kepulauan Mentawai, yang menghantam dua perahu sewaan. Akibatnya 286 orang dilaporkan tewas dan 252 orang lainnya dilaporkan hilang, hal ini disebabkan terpencilnya lokasi (pulau hanya dapat dijangkau dengan kapal laut) sehingga membuat laporan korban mengalami keterlambatan.
Gempa susulan :
5.0 - 25 Oktober, 15:21:12 UTC
6.1 - 25 Oktober, 19:37:30 UTC
4.9 - 25 Oktober, 22:10:03 UTC
6.2 - 25 Oktober, 22:59:53 UTC
Sedikitnya 200 rumah di dua desa di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, tersapu gelombang tsunami sesaat setelah gempa 7, 2 skala Richter menguncang wilayah tersebut, Senin (25/10/2010) sekitar pukul 21.42.
Ratusan rumah warga di dua desa tersebut hanyut tersapu tsunami yang datang tak lama setelah gempa terjadi. Informasi di lapangan menunjukkan bahwa rumah warga yang hanyut tersebut disapu gelombang tsunami yang ketinggiannya diperkirakan mencapai dua meter lebih.
Seperti apa perkembangan yang terjadi di Mentawai saat ini, hal itu belum dapat digambarkan secara detail karena telepon seluler sejumlah pihak dan warga tidak dapat tersambung ketika coba dihubungi. Jaringan telepon diduga terputus akibat gempa yang diduga memorak-porandakan infrastruktur di wilayah tersebut.
Selain menghanyutkan ratusan rumah, dua kapal asing jenis yatch yang berlayar di sekitar perairan Kepulauan Mentawai tabrakan dan mengakibatkan dua orang tenggelam. Kapal itu kini masih dalam pencarian pihak terkait.
Data posko tanggap darurat di Kecamatan Sikakap, Mentawai, Kamis, menyebutkan sejumlah kapal-kapal pengangkut bantuan logistik dari Pelabuhan Teluk Bayu, sudah merapat di Sikakap yang menjadi posko utama tanggap darurat.
Bantuan dari Padang ada yang didistribusikan melalui jalur udara dengan Pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara ke titik terkena dampak tsunami. Pada hari ketiga pascagempa dan tsunami, warga Mentawai masih banyak yang memilih untuk bertahan dipengungsian. Data Posko Darurat Penanganan Bencana di Kecamatan Sikakap, mencatat jumlah korban tsunami Mentawai, hingga pukul 17:00 WIB sudah mencapai 147 orang dan masih dinyatakan hilang 332 orang.
Sementara rumah masyarakat yang rusak berat tercatat 436 unit, rusak 190 unit, dan sarana pendidikan SD empat unit, SMA satu unit. Sedangkan fasilitas umum, berupa rumah dinas sebanyak enam unit, rumah ibadah enam unit, jembatan lima unit, resort dua lokasi dan kapal pesiar satu unit. Pencarian terhadap korban hingga kini masih dilanjutkan. Korban yang mengalami luka-luka dari sejumlah desa sudah dievakuasi ke pengungsian di Sikakap untuk mendapatkan pengobatan.
Menurut pendapat saya banyak warga di Mentawai yang harus dibantu karena tempat tinggal mereka hancur tidak tersisa sedikitpun karena gempa dan tsunami. Seperti bantuan makanan dan obat-obatan yang merupakan kebutuhan paling penting. Selain itu perlu dibangun kembali rumah-rumah, sekolah, rumah sakit serta fasilitas lainnya. Saat ini warga Mentawai sangat membutuhkan bantuan-bantuan seperti itu, terutama rumah sakit. Banyak warga yang membutuhkan pengobatan akibat gempa dan tsunami.
Nama : Anggriana Pradita
NPM : 10110849
Kelas : 1ka31
Mata kuliah : Softskill ISD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar