Bencana alam yang terjadi di Indonesia pada tahun 2010 ini salah satunya adalah meletusnya Gunung Merapi. Proses meletusnya Gunung Merapi pada tahun ini memiliki perbedaan dengan letusan-letusan Gunung Merapi sebelumnya. Pada tahun sebelumnya tanda awal meletusnya Gunung Merapi ditandai dengan munculnya kubah lava baru diikuti keluarnya awan panas dan guguran lava. Sementara pada letusan kali ini, Gunung Merapi langsung meletus baru kemudian muncul kubah lava.
Gunung Merapi merupakan gunung api paling aktif di dunia yang mempunyai dua siklus letusan, yaitu siklus 2-4 tahunan, siklus menengah setiap 5-7 tahun, dan siklus 30 tahunan. Aktivitas seismik dimulai pada akhir September 2010, dan menyebabkan letusan Gunung Merapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010.
Kronologi meletusnya Gunung Merapi :
- 20 September, Status Gunung Merapi dinaikkan dari Normal menjadi Waspada oleh BPPTK Yogyakarta.
- 21 Oktober, Status berubah menjadi Siaga pada pukul 18.00 WIB.
- 25 Oktober, BPPTK Yogyakarta meningkatkan status Gunung Merapi menjadi Awas pada pukul 06.00 WIB.
- 26 Oktober, Gunung Merapi memasuki tahap erupsi. Menurut laporan BPPTKA, letusan terjadi sekitar pukul 17.02 WIB. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan diiringi keluarnya awan panas setinggi 1,5 meter yang mengarah ke Kaliadem, Kepuharjo. Letusan ini menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km.
- 27 Oktober, Gunung Merapi pun meletus. Dari sekian lama penelitian gunung teraktif di dunia ini pun meletus.
- 28 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan Lava pijar yang muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB. Luncuran awan panas mengarah ke sektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara.
Keadaan disekitar letusan Gunung Merapi sangat memprihatinkan. Banyak masyarakat setempat yang terpaksa meninggalkan rumah, pekerjaan dan harta bendanya karena harus mengungsi akibat keadaan Gunung Merapi yang semakin berbahaya.
Masyarakat yang berada dikawasan Gunung Merapi diungsikan agar terhindar dari letusan Gunung Merapi. Namun masih banyak juga korban yang tidak bisa menyelamatkan diri dan meninggal akibat letusan Gunung Merapi. Ratusan rumah warga yang berada didekat gunung merapipun hancur akibat letusan Gunung Merapi.
Selain itu letusan Gunung Merapi terus mengeluarkan abu vulkanik yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Menurut para pengamat, abu vulkanik mengandung zat-zat yang sangat berbahaya. Abu vulkanik itu dapat merobek jaringan paru-paru jika terhirup oleh manusia. Selain itu jika berkontak langsung dengan mata dapat merusak kornea mata. Oleh karena itu, masyarakat yang berada disekitar kawasan Gunung Merapi dihimbau agar selalu menggunakan masker. Saat ini kondisi ketebalan abu vulkanik di Muntilan mencapai 5 sentimeter. Pohon-pohon pun banyak yang tumbang karena tidak kuat menahan abu yang menghinggapi pohon. Para pengungsi di Muntilan saat ini tersebar dibanyak posko pengungsian. Beberapa kota lain juga ikut terkena dampak dari abu vulkanik letusan Gunung Merapi, seperti kota sekitar Gunung Merapi yaitu Klaten, Sleman, Magelang, dan sekitarnya.
Secara geologis letak wilayah Indonesia yang dilalui Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadi bencana. Kita tidak bisa mengelak dari berbagai bencana alam, tapi kita harus waspada dan siaga menghadapi bencana.
Menurut pendapat saya sebaiknya untuk saat ini warga sekitar Gunung Merapi masih harus mengungsi karena keadaan Gunung Merapi masih sangat berbahaya. Selain itu solusi dari masalah ini menurut pendapat saya adalah pemerintah harus berusaha lebih baik lagi dalam menyediakan tempat pengungsian bagi para warga. Karena banyak warga yang berdesak-desakkan ditempat pengungsian yang kecil. Selain itu jangan menyalahkan warga karena tinggal didaerah yang rawan bencana seperti Gunung Merapi yang merupakan gunung berapi paling aktif meletus.
Pemerintah juga harus mempercepat pengiriman bantuan bahan-bahan makanan, obat-obatan kepada para warga yang sangat membutuhkan. Berbagai bencana alam yang terjadi tidak dapat diprediksi dengan pasti tanggal kejadiannya dan bagaimana terjadinya. Oleh karena itu, jangan lupa juga kita untuk selalu memohon perlindungan kepada tuhan yang maha esa.
Nama : Anggriana Pradita
NPM : 10110849
Kelas : 1ka31
Mata kuliah : Softskill ISD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar